Ket. Photo: (Kiri)
Kepala Desa Majasem dan Ketua Karang Taruna saat diwawancarai Kabiro Surya
Indonesia, (Kanan) Temu Kangen Karang Taruna Majasem.
Ngawi, SURYA INDONESIA
Pemerintah
Desa Majasem, Kecamatan Kendal, Kabupaten Ngawi, pada tahun 2016 ini, selain
membangun secara fisik, juga mengembangkan pemberdayaan masyarakatnya dengan
menggiatkan kegiatan karang taruna di desanya. Karang Taruna Desa Majasem yang
baru dibentuk pada tanggal 1 April 2016 lalu, telah banyak melakukan
kegiatan-kegiatan positif, antara lain: arisan setiap tanggal 15, sosialisasi
narkoba yang dihadiri lebih dari 200 pemuda-pemudi Desa Majasem, pelatihan
Kaligrafi bagi anak TPA dan masih banyak yang lainnya.
Ketua
Karang Taruna “Majasem”, Yus Abidin menceritakan asal mula terbentuknya Karang
Taruna tersebut dengan terperinci. Yus Abidin menuturkan bahwa,”Pemuda-Pemudi
yang ada di Desa Majasem sebenarnya banyak yang sudah lulus kuliahnya. Pada
waktu kumpul di warung, kita berbincang-bincang dan musyawarah untuk membuat
suatu wadah yang bertujuan dapat mengakomodir pemuda-pemudi yang ada di Desa
Majasem ikut aktif ambil bagian dalam pembangunan di desanya, karena pemuda
punya potensi konflik, akhirnya
ditindak-lanjuti dengan mendirikan Karang Taruna, bernama “Majasem” dan hal
tersebut setelah disodorkan kepada Kepala Desa Majasem. Dan Bapak Nur Muhamadi,
Kepala Desa Majasem memberikan ijin dan dukungan penuh dengan dikeluarkan SK
dari Kepala Desa Majasem, Mas.” Tuturnya, saat diwawancarai di Kantor Desa
Majasem, Kamis, (29/9).
Kepala
Desa Majasem, Kecamatan Kendal, Kabupaten Ngawi, Nur Muhamadi, mengatakan, “Desa
Majasem terdiri dari 6 Dukuh/Dusun, yang mana setiap Dusunnya diambil 10 orang
untuk dijadikan Kader dan Pengurus. Jadi, jumlah anggota Karang Taruna sebanyak
60 orang, yang mana anggota berjumlah 30 orang dan pengurus ada 30 orang.
Adapun tujuan dari Karang Taruna ini, adalah ingin mengawal kegiatan-kegiatan
pembangunan didesanya.”jelasnya.
Saat
ditanyai mengenai asal anggaran dari kegiatan Karang Taruna “Majasem”, Kades
Majasem, Kecamatan Kendal, Nur Muhamadi mengatakan bahwa pos anggaran
diambilkan dari Dana Desa untuk pengembangan Karang Taruna tersebut. “Namun
dari kegiatan-kegiatan yang diadakan Karang Taruna yang padat dari awal
berdirinya, tentunya anggarannya dana sangat kurang, untuk itu dari Karang
Taruna ada ide penggalian dana sendiri dengan menanam 1 pohon pisang per Kepala
Keluarga (KK) atau per rumah, dan ini kalau sudah bisa dipanen, hasilnya kan
bisa untuk menunjang kegiatan-kegiatan yang positif lainnya, Mas. Coba
bayangkan saja, Mas kalau seandainya 1 pohon pisang, pisangnya laku Rp.
100.000,- dikalikan misal 1000 KK hasilnya sekitar Rp. 100.000.000,- kan
lumayan bisa digunakan untuk biaya operasional Karang Taruna,” terangnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar