Ket. Photo: (Kiri)
Tim dari Dinas Kesehatan Ngawi bersama Sekcam Jogorogo dan Kepala Desa Dawung,
(Kanan) Warga Dusun Dawung Krajan yang mengikuti sosialisasi dan pemeriksaan
kesehatan.
Ngawi, SURYA INDONESIA
Menurut
pendataan Dinas Kabupaten Ngawi, Pertumbuhan penyakit Human Immunodeficiency
Virus (HIV)/ Acquired Immuno Deficiency Syndrome (AIDS) dari tahun ke tahun
semakin meningkat. Tercatat sampai Bulan Oktober 2016 ini, telah mencapai 350
orang lebih penderita HIV/ AIDS. “Dari jumlah penderita tersebut, sekitar 150-an
orang yang meninggal dunia,”kata Kepala Bidang Penanggulan Penyakit
MenularDinas Kesehatan Kabupaten Ngawi, Jaswadi, saat ditemui ditempat
sosialisasi, Rabu (13/10).
Dinas
Kesehatan Kabupaten Ngawi telah mendirikan klinik Voluntary Counseling Test
(VCT) sejak tahun 2014, di RSUD Ngawi dan Puskesmas Ngawi sebagai rujukan dalam
menangani penderita HIV dan tes darah bagi orang yang beresiko tinggi. “Kita
dari Dinas Kesehatan telah mendirikan klinik VCT ini untuk tes penyakit dan
antisipasi penularan sedini mungkin. Pada tanggal 14 November 2016 nanti, dalam
rangka peringatan Hari Kesehatan Nasional ke 52, Bupati Ngawi akan meresmikan
Klinik VCT di Puskesmas Jogorogo,”tuturnya.
Untuk
itu, Dinas Kesehatan Kabupaten Ngawi gencar-gencarnya turun langsung menjemput
bola dengan mengadakan Kegiatan Sosialisasi Cegah Dini Penularan dan Penyebaran
Infeksi Menular Seksual serta pemeriksaan darah gratis di seluruh desa yang ada
di Kabupaten Ngawi, salah satunya di Dusun Dawung Krajan, Desa Dawung,
Kecamatan Jogorogo. Terlihat hadir Tim dari Dinas Sosial yang dipimpin Jaswadi,
Kabid Penanggulangan Penyakit Menular Dinas Kesehatan Kabupaten Ngawi, dr.
Ririn P., Kepala UPTD Puskesmas Jogorogo, UPTD Dinas Sosial Kecamatan Jogorogo,
Camat Jogorogo yang diwakili oleh Sekretaris Kecamatan Jogorogo, Kepala Desa
Dawung, dan Kasun Dawung Krajan serta para pemilik warung dan pekerjanya.
Kepala
Desa Dawung, Kecamatan Jogorogo, Agus Wawan S., memberikan sambutan yang baik
atas kedatangan Tim dari Dinas Kesehatan Ngawi dan Tim dari Puskesmas Jogorogo
serta perwakilan dari Kecamatan Jogorogo dan UPTD Dinas Sosial Kecamatan
Jogorogo. “Saya sangat senang atas perhatian dari Pemerintah Daerah melalui
Dinas Kesehatan Kabupaten Ngawi yang telah memerhatikan dan peduli akan
kesehatan warga masyarakat Desa Dawung, dengan adanya sosialisasi dan memeriksa
secara gratis kepada warga di sini,”ujarnya.
Selanjutnya,
dalam kesempatan tersebut, Jaswadi, Kabid Penanggulangan Penyakit Menular (P2M)
Dinas Kesehatan Ngawi memberikan sosialisasi tentang bahaya penyakit infeksi menular
seksual salah satunya HIV/ AIDS ini, dan cara pencegahannya secara dini. Sosialisasi
pencegahan dini Infeksi Menular Seksual (IMS) bisa dikatakan berhasil, jika
ditahun depan jumlah penderita HIV/AIDS di Kabupaten Ngawi bisa di tekan menurun.
Adapun penyebaran virus HIV/ AIDS terbanyak dikarenakan tertular melalui
hubungan seks bebas atau sering berganti pasangan. Sisanya ditularkan melalui
penggunaan narkoba dengan jarum suntik, perilaku kaum gay, dan wanita pekerja
seks (WPS). “Upaya pencegahan dan penanggulangan HIV/ AIDS terus dilakukan.
Diantaranya Dinas Kesehatan dan lembaga terkait terus melakukan pendampingan
dan sosialisasi,”terangnya.
Sosialisasi
dan pemeriksaan darah gratis terus menerus diberikan kepada masyarakat, baik
umum maupun para peresiko tinggi, serta para penderita HIV/ AIDS bersama
keluarganya, bahkan Tim dari Dinas Kesehatan Kabupaten Ngawi tidak segan-segan
mendatangi langsung ke cafe-cafe, karaoke dan warung remang-remang untuk
sosialisasi hal tersebut.
Pihaknya
mengakui bahwa saat ini masih banyak pandangan buruk dari masyarakat terhadap
penderita HIV/ AIDS tersebut, sehingga penderita HIV/ AIDS dikucilkan dan tidak
mendapatkan penanganan yang baik. “Dengan memberikan penyuluhan kepada
masyarakat terkait penyakit ini, diharapkan mereka bisa menerima penderita HIV/
AIDS seperti orang normal lainnya dan memberikan dukungan agar tetap semangat
menjalankan hidupnya, karena virus HIV/ AIDS ini tidak bisa menular melalui
makan bersama, ciuman ringan, mandi bersama-sama di kolam renang. Virus HIV/
AIDS ini bisa menular hanya melalui hubungan seks berganti-ganti pasangan,
penggunaan narkoba dengan jarum suntik, ibu hamil penderita HIV/ AIDS menyusui
anaknya,”jelas Jaswadi kepada tamu undangan dan warga masyarakat yang hadir.
Dihimbau kepada seluruh masyarakat untuk tidak perlu
takut lagi, bila Tim dari Dinas Kesehatan Kabupaten Ngawi datang mengadakan
sosialisasi dan pemeriksaan gratis di desanya. Juga diharapkan untuk mau saling
bekerja sama demi suksesnya kegiatan pencegahan secara dini infeksi menular
seksual dan penanganannya, sehingga jumlah penderita penyakit menular ini bisa
ditekan menurun di tahun mendatang, syukur-syukur bisa dikendalikan dan
dihentikannya penularannya dengan penanganan yang serius. Karena sekarang sudah
dibuat Perda dan Pergub-nya untuk mengendalikan penyebaran HIV/ AIDS tersebut.
“Selain itu, diharapkan seluruh masyarakat di Kabupaten Ngawi untuk memiliki
kesadaran tinggi dalam menjaga kesehatannya dan hidup berperilaku sehat, demi
melindungi diri dan keluarganya dari bahaya penyakit menular ini,”pungkas
Jaswadi.