Ngawi, SURYA INDO
Berlatar
belakang juara II guru berprestasi tingkat nasional pada tahun 2013, tidak
membuat Agus Supriyono berpuas diri dan berhenti berprestasi. Ketika mendapat
amanah untuk menjadi Kepala Sekolah di
SMA Negeri 1 Kendal Kabupaten Ngawi, Agus langsung tancap gas. Sekolah kategori
pinggiran yang telah lama tidak diminati oleh masyarakat mendadak menjadi
sekolah alternatif yang tidak bisa dipandang sebelah mata.
Gebrakan pertama yang dilakukan oleh Kepala Sekolah
muda yang pernah diundang ke Jerman, Perancis, Belgia dan Belanda itu adalah
dengan memberi nilai plus pada sekolah kecil tersebut. Entrepreneur adalah
tambahan nilai yang disematkan di belakang nama sekolah di lereng Utara Gunung
Lawu itu. Inilah oleh-oleh dari Eropa, khususnya dari Jerman yang diaplikasikan
di sekolah tempatnya mengabdi. Saat ini,
sekolah tersebut mengembangkan beberapa pendidikan dan pelatihan untuk memberi
bekal keterampilan hidup pada siswa-siswanya.
Sedikitnya
ada 5 program pelatihan yang dapat dipilih oleh siswa yaitu pertanian, tata
rias, elektronika phone cell,
komputer dan teknik sepeda motor. Bahkan
ke depan akan dikembangkan pelatihan montir mobil, menjahit maupun
potong rambut. Dikembangkan pula progam short
training bekerja sama dengan dinas UKM Kabupaten Ngawi yang memberi banyak
jenis pelatihan pada siswa.
Bukan
tanpa alasan Kepala Sekolah yang pernah menyandang gelar The Most Innovative Teacher dari muridnya itu menggelar program
entrepreneur tersebut. Survey pertama menunjukkan data siswa yang
melanjutkan ke jenjang perguruan tinggi sangat minim, tak lebih dari 10% setiap
tahunnya. Sembilan puluh persen tidak kuliah, sebagian kecil bekerja dan
selebihnya menganggur di rumah. Survey kedua, latar belakang ekonomi orang
tua siswa adalah menengah ke bawah. Mendengar kata kuliah saja orang tua siswa
itu seperti sangat ketakutan. Yang terpikir di benak mereka adalah anak-anaknya
harus bekerja dan dapat membantu perekonomian keluarga. Survey ketiga,
kemampuan akademis siswa rata-rata di bawah sekolah umum lainnya yang berada di
wilayah Ngawi.
“Kalau
tidak diberi pelatihan keterampilan dan bekal entrepreneurship, setelah lulus
anak-anak kami itu mau kerja apa?” ujar Agus sembari memberi argumen dasar
pemikiran program entrepreneur di sekolahnya. Tanpa menduplikat sekolah
kejuruan dan tanpa mengurangi tujuan sekolah umum, Agus bersama seluruh warga
sekolah telah menancapkan taq line
yang terus dikumandangkan setiap hari sebagai moto dan salam entrepreneur
mereka; Siap Kuliah, Siap Kerja, Siap
Mandiri, Sukses!
Hasilnya
sungguh luar biasa! Jumlah siswa naik 100%. Sebagai bukti, siswa kelas XII
sekarang saat belum ada program entrepreneur berjumlah 58 siswa, sementara
kelas XI setelah ada program entrepreneur siswanya berjumlah 122 siswa.
Prestasi
Agus tidak hanya sukses mendongkrak jumlah siswa dengan entrepreneurnya. Dalam
pengembangan fisik, sekolah yang sebelumnya terkesan kumuh seperti disulap
menjadi sekolah yang indah dan menyenangkan. Ruang-ruang seperti perpustakaan,
ruang BK, kantor guru, ruang TU, Kopsis, ruang UKS telah berubah menjadi
ruang-ruang rapi, bersih dan bergaya ala ruang-ruang modern sekarang. Lingkungan
sekolah yang tidak tertata telah menjelma menjadi taman-taman sekolah yang asri
dan nyaman. “Ini masih jauh dari angan-angan saya, mudah-mudahan tahun-tahun
berikutnya akan semakin baik”, kata Agus penuh optimis.
Prestasi
spektakuler diraih kepala sekolah berotak penuh impian terhadap sekolah
kecilnya itu. September 2015 kemarin, dua siswa SMAN 1 Kendal plus Entrepreneur
atas nama Arum dan Dita sukses meraih medali perunggu pada ajang Olimpiade
Penelitian Siswa Indonesia tingkat nasional. Tim yang dibina langsung oleh Sang Kepala Sekolah itu berhasil menyisihkan
ratusan karya ilmiah yang dikirim oleh anak-anak hebat dari seluruh Indonesia
dengan judul Urutan Huruf yang Mampu
Diucapkan oleh Balita Ketika Belajar Berbicara dari Latar Belakang Berbeda.
Kini peneliti-peneliti muda telah lahir di sekolah ndeso tersebut, puluhan siswa telah siap dengan judul-judul penelitian
yang tak kalah menarik.
Tak
kalah kerennya, berbekal juara guru berprestasi tingkat nasional, pada bulan
November bertepatan dengan Hari Guru Nasional lalu, Kepala Sekolah yang dikenal
cerdas ini mendapat penghargaan tertinggi di bidang pendidikan. Setelah
mengikuti seleksi adminstrasi yang ketat, Agus Supriyono, M.Pd., ditetapkan
sebagai salah seorang dari sepuluh guru tingkat SMA/SMK se Indonesia sebagai
guru pemeroleh Anugrah Satyalancana Pendidikan tahun 2015 dari Presiden RI, Ir.
H. Joko Widodo.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar