SELAMAT DATANG DI WWW.NGAWI-DATABERITA.BLOGSPOT.CO.ID*-KUMPULAN BERITAKU-*

Senin, 18 September 2017

Bersih Desa Patalan Dimeriahkan Pagelaran Wayang Kulit





Ket. Photo: Pagelaran Wayang Kulit di Desa Patalan, Kecamatan Kendal Dalam Rangka Bersih Desa.

Ngawi, SURYA INDONESIA

Kepala Desa Patalan, Kecamatan Kendal, Suyatno gelar wayang kulit dalam rangka bersih desa. Suyatno menggelar wayang kulit semalam suntuk di RT 06/ RW 01 di tempat Kades Patalan, dengan Dalang, Ki Alex dari Simo dengan lakon Sri Muleh. Acara tersebut dihadiri oleh Muspika Kecamatan Kendal, tamu undangan desa, Ketua dan Anggota BPD, Ketua dan Anggota LPMD, perangkat desa dan sejumlah kasun. Di dukung oleh sejumlah 24 Ketua RT, 5 Ketua RW, dan tokoh masyarakat. Disisi lain masyarakat menyambut positif bulan Suro, Kamis, (30/09) Malam.

“Acara ini dalam rangka bersih desa Patalan dan melestarikan budaya yang kita miliki,” kata Suyatno, Kades Patalan pada wartawan Surya Indonesia. Lanjut Suyatno, “Pelestarian budaya sebagai nguri-uri budaya Jawa, maka kita datangkan Ki Dalang Alex dari Simo.” Terlihat masyarakat sangat antusias melihat Pagelaran Wayang Kulit, sehingga kelihatan warga masyarakat berbondong-bondong memenuhi tempat tersebut.

Di sela-sela pagelaran wayang kulit ada pasar malam,”Biar masyarakat mendapatkan peluang untuk berjualan dan mendapat rejeki yang lebih, itu merupakan salah satu tujuannya, Mas,”ujar Suyatno. Pagelaran wayang kulit semakin lama semakin ramai,”warga Desa Patalan supaya ayem tentrem, damai sejahtera,”pungkas Suyatno, Kepala Desa Patalan, Kecamatan Kendal.

Pembangunan Jembatan Di Dusun Munggur Desa Giriharjo





Ket. Photo: Pembangunan Jembatan Munggur, Desa Giriharjo, Kecamatan Ngrambe.

Ngawi, SURYA INDONESIA

Pembangunan Jembatan di Dusun Munggur terlihat digeber pengerjaannya, agar dapat segera selesai pengerjaannya. Dikarenakan Jembatan tersebut merupakan akses utama warga masyarakat Dusun Munggur menuju jalan protokol desa. Jembatan Munggur yang dibangun sepanjang 4 meter itu memiliki lebar 3 meter dan tinggi 5,5 meter didanai dari anggaran Dana Desa Tahun 2016.

Menurut Tim Pengelola Kegiatan (TPK) Pembangunan Desa Giriharjo, Kecamatan Ngrambe, Agus mengatakan bahwa, “Selain membangun Jembatan Munggur tersebut, Dana Desa digunakan untuk membangun TPT/ Talud di Dusun Nglaran RT 01/ RW 05 sepanjang 179,5 meter, 110 m3, TPT Selourik volume 139,3 m3, panjang 81 meter dan tinggi 2,4 meter serta TPT/ talud Dusun Babar, volume 162 m3, sepanjang 77 meter dengan tinggi 2,4 meter.”jelasnya saat di temui di lokasi pembangunan jembatan Munggur, Senin, (26/9).

Kepala Desa Giriharjo, Kecamatan Ngrambe, Kabupaten Ngawi, Suyono membenarkan bahwa di tahun ini, Desa Giriharjo masih fokus pada pembangunan infrastruktur guna memudahkan akses warga masyarakatnya untuk distribusi, jual beli hasil pertaniannya. Semua ini, selain mempercantik jalan protokol desa juga dapat melancarkan kegiatan perekonomian desanya.

“Saya selaku wakil dari Pemerintah Desa Giriharjo, Kecamatan Ngrambe mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah yang telah menggelontorkan bantuan dana pembangunan untuk Desa ini, sehingga dapat meneruskan dan menyukseskan dari Program Pemerintah Pusat terkait percepatan dan pemerataan pembangunan di kawasan perdesaan,”tutur Suyono.

Lebih lanjut, Suyono mengharapkan bahwa bantuan yang telah diberikan oleh Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah dapat berlanjut secara kesinambungan agar pembangunan di desanya dapat terus dilaksanakan. Dan Desa Giriharjo semakin maju, mandiri dan sejahtera.

Pembangunan Jalan Paving dan Talud di Dusun Bedali, Desa Babadan





Ket. Photo: Pavingisasi dan Drainase di Dusun Bedali, Desa Babadan, Kecamatan Ngrambe, Kabupaten Ngawi.

Ngawi, SURYA INDONESIA

Pemerintah Desa Babadan, Kecamatan Ngrambe, Kabupaten Ngawi, ditahun ini mengalokasikan Dana Desa untuk pembangunan jalan paving dan drainase {saluran) di RT 06/ RW 02 Dusun Bedali sepanjang 50 meter dengan lebar 2,7 meter dan ketebalan 6 cm, juga di RT 05/ RW 02 Dusun Bedali sepanjang 180 meter dengan lebar 3,8 meter dan memiliki ketebalan 6 cm, kemudian membangun TPT/ Talud di RT 04/ RW 02 Dusun Bedali sepanjang 52 meter x 3 meter dengan lebar 0,3 meter.

Menurut Tim Pengelola Kegiatan (TPK) Pembangunan Desa Babadan, Aris Setiawan,”Pembangunan kali ini, Desa Babadan fokus pada perbaikan infrastruktur, khususnya memperbaiki dan membangun jalan protokol desa, Mas. Agar warga masyarakat dapat menikmati langsung hasil dari pembangunan di tahun anggaran ini.” Tuturnya.

Kades Babadan, Kecamatan Ngrambe, Sunaryo, Bsc, mengatakan, “Saya berusaha memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat, dan telah mengatur sistem pemerintahan desa dengan membagi tugas kepada seluruh perangkat, sesuai dengan tanggung jawab dan tupoksi mereka, sehingga mereka bisa bersama-sama dalam melaksanakan pembangunan desa demi terwujudnya desa yang mandiri dan lebih baik,”jelasnya, saat diwawancarai di Ruangan Kantor Desa Babadan, Selasa, (20/9).

Harapan kedepan, dengan pembangunan infrastruktur di tahun ini,”Saya berharap jalan protokol dan jalan ekonomi yang telah selesai dibangun bisa digunakan untuk aktivitas sehari-hari warga masyarakat, yang mana dapat melancarkan transportasi, distribusi dari hasil pertanian dan perkebunan. Dan tentunya, tingkat penghasilan dan taraf hidup masyarakat semakin meningkat, Mas.” Tuturnya.

“Saya selaku wakil dari Pemerintah Desa Babadan, Kecamatan Ngrambe, Kabupaten Ngawi mengaturkan terima kasih yang sebesarnya pada pemerintah pusat dan pemerintah daerah yang telah memberikan bantuan dana pembangunan bagi pemerintah desa Babadan, sehingga Desa Babadan, Kecamatan Ngrambe bisa melanjutkan pembangunan sesuai cita-cita dari Pemerintah Pusat untuk pemerataan pembangunan di kawasan perdesaan,”tutupnya.

Desa Hargosari Membangun Jembatan di Dusun Polo





Ket. Photo: Pembangunan Jembatan Dusun Polo, Desa Hargosari, Kecamatan Sine, Kabupaten Ngawi

Ngawi, SURYA INDONESIA

Pemerintah Desa Hargosari, Kecamatan Sine, Kabupaten Ngawi pada tahun ini, masih gencar-gencarnya melakukan pembangunan fisik, salah satu jembatan Polo, di RT 06/ RW 02, Dusun Polo, Desa Hargosari sepanjang 5 meter dengan lebar 3 meter dan tinggi 3,40 meter, yang bersumber dari Dana Desa Tahun Anggaran 2016.

Menurut Tim Pengelola Kegiatan (TPK)  Pembangunan Desa Hargosari, Karyanto bahwa Jembatan tersebut menghubungkan Dusun Polo dengan lahan pertanian dan perkebunan warga masyarakat, juga hutan milik Perhutanian. “Sekitar  90% warga masyarakat Dusun Polo sering melewati  dan menggunakan jembatan tersebut, karena banyak lahan pertanian warga masyarakat berada di seberang jembatan, Mas. Dan jarak antara jalan utama sampai jembatan Polo sekitar 2 km,” terang Karyanto saat ditemui di lokasi pembangunan Jembatan Polo, Selasa,(27/9).

Terpisah, Kepala Desa Hargosari, Kecamatan Sine, Kabupaten Ngawi, Suharyana saat dikonfirmasi di tempat kediamannya membenarkan apa yang dikatakan Karyanto, Kasun Polo. “Memang benar, Mas. Apa yang dikatakan Kasun Polo tersebut. Selain itu saya juga mengembangkan usaha-usaha lain, seperti usaha keripik tempe dan budidaya ternak cacing lor. Dengan usaha seperti itu, saya ingin memberikan contoh kepada warga, jika usaha saya itu berhasil tentu saya akan mengajak warga masyarakat untuk membuka usaha dan budidaya cacing lor, sehingga bisa meningkatkan  perekonomian masyarakat desa, mengurangi pengangguran di desa dan melatih bisa mandiri dalam usaha, Mas.”tuturnya.

Lebih lanjut, Kepala Desa Hargosari, Kecamatan Sine, Suharyana mengatakan,”Saya berusaha semaksimal mungkin untuk meningkatkan perekonomian warganya dengan berbagai cara yang saya bisa. Desa di sini memang ada prospek juga untuk peternakan, mungkin kedepannya Pemerintah Desa akan mengadakan kerjasama dengan Dinas Peternakan Kabupaten Ngawi,”jelasnya.

“Saya sebagai wakil dari Pemerintah Desa Hargosari mengucapkan terima kasih sebesarnya kepada Pemerintah Pusat dan Daerah yang telah memberikan Dana Pembangunan bagi Desanya, baik itu DD maupun ADD di tahun ini. Sehingga Desa Hargosari dapat melanjutkan pembangunannya. Harapan saya kedepan, agar bantuan seperti ini dapat diberikan secara berkelanjutan dan apa yang menjadi program nasional dari Kementerian Desa untuk pemerataan dan percepatan pembangunan di kawasan perdesaan dapat berjalan sukses,” pungkas Suharyana.

Desa Majasem Bentuk Karang Taruna Sebagai Wadah Pemberdayaan Masyarakatnya





Ket. Photo: (Kiri) Kepala Desa Majasem dan Ketua Karang Taruna saat diwawancarai Kabiro Surya Indonesia, (Kanan) Temu Kangen Karang Taruna Majasem.

Ngawi, SURYA INDONESIA

Pemerintah Desa Majasem, Kecamatan Kendal, Kabupaten Ngawi, pada tahun 2016 ini, selain membangun secara fisik, juga mengembangkan pemberdayaan masyarakatnya dengan menggiatkan kegiatan karang taruna di desanya. Karang Taruna Desa Majasem yang baru dibentuk pada tanggal 1 April 2016 lalu, telah banyak melakukan kegiatan-kegiatan positif, antara lain: arisan setiap tanggal 15, sosialisasi narkoba yang dihadiri lebih dari 200 pemuda-pemudi Desa Majasem, pelatihan Kaligrafi bagi anak TPA dan masih banyak yang lainnya.

Ketua Karang Taruna “Majasem”, Yus Abidin menceritakan asal mula terbentuknya Karang Taruna tersebut dengan terperinci. Yus Abidin menuturkan bahwa,”Pemuda-Pemudi yang ada di Desa Majasem sebenarnya banyak yang sudah lulus kuliahnya. Pada waktu kumpul di warung, kita berbincang-bincang dan musyawarah untuk membuat suatu wadah yang bertujuan dapat mengakomodir pemuda-pemudi yang ada di Desa Majasem ikut aktif ambil bagian dalam pembangunan di desanya, karena pemuda punya potensi  konflik, akhirnya ditindak-lanjuti dengan mendirikan Karang Taruna, bernama “Majasem” dan hal tersebut setelah disodorkan kepada Kepala Desa Majasem. Dan Bapak Nur Muhamadi, Kepala Desa Majasem memberikan ijin dan dukungan penuh dengan dikeluarkan SK dari Kepala Desa Majasem, Mas.” Tuturnya, saat diwawancarai di Kantor Desa Majasem, Kamis, (29/9).

Kepala Desa Majasem, Kecamatan Kendal, Kabupaten Ngawi, Nur Muhamadi, mengatakan, “Desa Majasem terdiri dari 6 Dukuh/Dusun, yang mana setiap Dusunnya diambil 10 orang untuk dijadikan Kader dan Pengurus. Jadi, jumlah anggota Karang Taruna sebanyak 60 orang, yang mana anggota berjumlah 30 orang dan pengurus ada 30 orang. Adapun tujuan dari Karang Taruna ini, adalah ingin mengawal kegiatan-kegiatan pembangunan didesanya.”jelasnya.

Saat ditanyai mengenai asal anggaran dari kegiatan Karang Taruna “Majasem”, Kades Majasem, Kecamatan Kendal, Nur Muhamadi mengatakan bahwa pos anggaran diambilkan dari Dana Desa untuk pengembangan Karang Taruna tersebut. “Namun dari kegiatan-kegiatan yang diadakan Karang Taruna yang padat dari awal berdirinya, tentunya anggarannya dana sangat kurang, untuk itu dari Karang Taruna ada ide penggalian dana sendiri dengan menanam 1 pohon pisang per Kepala Keluarga (KK) atau per rumah, dan ini kalau sudah bisa dipanen, hasilnya kan bisa untuk menunjang kegiatan-kegiatan yang positif lainnya, Mas. Coba bayangkan saja, Mas kalau seandainya 1 pohon pisang, pisangnya laku Rp. 100.000,- dikalikan misal 1000 KK hasilnya sekitar Rp. 100.000.000,- kan lumayan bisa digunakan untuk biaya operasional Karang Taruna,” terangnya.

Harapan ke depan, “Karang Taruna “Majasem” ini kedepannya bisa lebih maju dan bisa lebih banyak lagi mengakomodir pemuda-pemudi yang ada di Desa Majasem ini, untuk lebih aktif dan kreatif dalam mengikuti pelatihan-pelatihan ketrampilan dan usaha, guna membuka lapangan usaha sendiri dan mengikis pengangguran. Dan juga ada uluran tangan dari Pemerintah untuk memberikan pelatihan ketrampilan  maupun usaha yang bisa mendatangkan income,”pungkasnya.