SELAMAT DATANG DI WWW.NGAWI-DATABERITA.BLOGSPOT.CO.ID*-KUMPULAN BERITAKU-*

Sabtu, 23 September 2017

Desa Kuniran Peringati Hari Ibu


Ket. Photo Va: (dari kiri ke kanan) Kepala Desa Kuniran, Heri Sugianto bersama Ibu, Ketua Panitia Lomba, dan Danramil Kecamatan Sine


Ket. Photo Vb: Ibu-Ibu PKK yang sedang mengikuti lomba senam

Ngawi, SURYA INDONESIA

Proses pelaksanaan pembangunan di Desa Kuniran secara umum telah berjalan dengan lancar dan membawa dampak positif terhadap peningkatan taraf hidup masyarakat dalam berbagai bidang, oleh karena itu untuk membangkitkan peran masyarakat di berbagai bidang, maka peringatan Hari Ibu yang jatuh pada tanggal 22 Desember 2016,dijadikan momentum yang tepat untuk mengadakan kegiatan yang mencangkup seluruh wilayah di Desa Kuniran, Kecamatan Sine.

Kegiatan akan dilaksanakan dalam bentuk lomba, yaitu Lomba Kader Dasa Wisma antar RT yang harus diikuti oleh semua RT di Desa Kuniran dan dilaksanakan pada tanggal 21 dan 22 Desember 2016, serta Lomba Senam Rekreasi Perwosi Jawa Timur 2, yang diikuti kelompok senam dimasing-masing dukuh Desa Kuniran dan dilaksanakan pada tanggal 25 Desember 2016. Kegiatan ini melibatkan ibu-ibu di Desa Kuniran, Kecamatan Sine sekaligus merupakan sarana transformasi pengetahuan dan peran serta untuk kebaikan lingkungan dan Desanya.

Kegiatan Lomba Senam Rekreasi di Desa Kuniran, Kecamatan Sine (25/12) berlangsung sangat meriah, ibu-ibu Desa Kuniran sangat antusias untuk mengikuti lomba senam rekreasi. Kegiatan Lomba Senam Rekreasi  tersebut juga dihadiri oleh segenap Muspika Kecamatan Sine, BPD dan LPMD Desa Sine, serta warga masyarakat yang turut hadir menyaksikan kegiatan Lomba Senam Rekreasi ini. Sorak-sorai para penonton juga menambah suasana kegiatan semakin ramai. 

Saat diwawancarai, Kepala Desa Kuniran, Heri Sugiyanto mengatakan, “Kegiatan ini adalah sebagai pembinaan berkala terhadap warga masyarakat karena telah mempertahankan berbagai keberhasilan yang telah dicapai dengan harapan bahwa keberhasilan dapat terus meningkat dan berkesinambungan.“ jelasnya. “Terutama bagi ibu-ibu diharapkan dapat menumbuhkan inspirasi dan motivasi sehingga dapat meningkatkan peran sertanya untuk kemajuan diri sendiri, keluarga, lingkungan dan Desanya.” Tambahnya.

Kegiatan Peringatan  Hari Ibu ini juga bertujuan,Pertama, Untuk meningkatkan rasa persatuan dan kesatuan warga masyarakat di Desa Kuniran, Kecamatan Sine. Kedua, Meningkatkan partisipasi masyarakat di berbagai kegiatan pembangunan di Desa Kuniran, Kecamatan Sine. Ketiga, Mempercepat informasi dan pemerataan pemahaman dan pengetahuan tentang program PKK bagi masyarakat terutama ibu-ibu kader PKK di wilayah Desa Kuniran, Kecamatan Sine. Keempat, Sebagai sarana evaluasi kinerja dan pembinaan TP PKK terhadap peningkatan Kader dan Sumber Daya Manusia secara utuh, baik jasmani dan rohani. Dan yang terakhir, untuk menumbuhkan dan meningkatkan daya saing masyarakat untuk mencapai kondisi peri kehidupan yang lebih baik di masa yang akan datang.

“Semoga dengan diadakannya acara ini warga masyarakat di Desa Kuniran semakin lebih maju, menambah pengetahuan warga masyarakat, dan semakin bersemangat untuk membuat desanya semakin maju.” Ujar Ketua Panitia Kegiatan, Sukarno.  

Polres Ngawi Gelar Konferensi Pers


Ket.Photo : Kapolres Ngawi, AKBP Suryo Sudarmaji sedang memaparkan hasil evaluasi kinerja selama tahun 2016 didampingi segenap jajarannya.

Ngawi, SURYA INDONESIA

Dalam paparannya di Konferensi Pers, bahwa kecelakan lalu lintas di Kabupaten Ngawi tercatat meningkat drastis. Walaupun korban luka berat bisa menurun namun jumlah data kejadian tahun 2016 mengalami kenaikan 31,8 persen yakni dari 561 kejadian menjadi 737 kejadian.

Dari data Lakalantas tersebut, korban meninggal dunia juga meningkat sampai 45 persen yakni dari 91 orang menjadi 132 orang. Bahkan dari korban pejalan kaki dari sebelumnya hanya 6 orang menjadi 128 orang atau meningkat sampai 2033,3 persen. “Berdasarkan penyebabnya yakni pelangaran marka, menyalip dari kiri, out of control dan tidak hati-hati saat menyalip, kesimpulannya, human error menjadi faktor utama penyebab kecelakaan,” ujar AKBP Suryo Sudarmaji, Kapolres Ngawi dalam konferensi pers Antisipasi dan Evaluasi Pengamanan Perayaan Tahun Baru 2017, sabtu petang 31 Desember 2016lalu.

Menurut Kapolres, faktor tidak berhati-hati saat menyalip merupakan salah satu yang paling menonjol. Trend atas faktor penyebab ini, naik hingga 127 persen dari 200 kejadian di tahun 2015 meningkat menjadi 254 kejadian di tahun 2016. “Faktor lain seperti jalan rusak, rambu kurang, penerangan tidak maksimal, kendaran tidak layak pakai, menyumbang sedikit sekali sebab-sebab kecelakaan tahun 2016 ini,” ujar Suryo.

Wilayah Ngawi juga meningkatkan kewaspadaan karena temuan adanya terduga teroris di wilayah Kecamatan Widodaren di bulan Desember ini. Sedangkan untuk data kejadian kriminalitas, tercatat menurun sampai 4,2 persen yakni dari 427 kasus menjadi 309 kasus, kenaikan tertinggi pada kasus penipuan. Kapolres juga menegaskan, pihaknya memberikan reward untuk anggota yang berjasa mengungkap kasus dan demikian sebaliknya, memberikan sanksi atau hukuman untuk anggota yang melanggar. Pemberian reward pada tahun 2016 diberikan pada 45 orang anggota kepolisian dan dua warga sipil. Sedangkan hukuman diberikan pada 19 orang karena pelanggaran disiplin (9 orang), kode etik (8 orang) maupun pidana (2 orang). “Mengalami kecenderungan meningkat sebanyak 180 persen yakni dari 2 orang menjadi 19 orang,” kata Kapolres Ngawi.

Jenis pelanggaran disiplin menurut Kapolres bermacam-macam dari mulai terlambat apel sampai membolos, sementara pelanggaran kode etik biasanya ketika menyalahgunakan wewenang misalnya petugas yang menarik pungli. “ Ini bisa berpotensi terjadi di berbagai sektor misalnya di Samsat, saat pengurusan SKCK, maupun di Reskrim,” ungkapnya.

Hukuman yang diterapkan pun bervariasi, misalnya untuk pelanggaran disiplin mulai dari teguran sampai penempatan diruang khusus paling lama 10 hari. Sedangkan untuk pelanggaran kode etik mulai dari teguran, penurunan pangkat sampai pemberhentian tidak dengan hormat (PTDH). “Sedangkan untuk pelanggaran pidana, merujuk pada keputusan pengadilan,” ungkap Kapolres Ngawi, AKBP Suryo Sudarmaji.

“Tahun 2017 diharapkan catatan buruk mengenai kinerja aparat kepolisian ini bisa terhapus,  demikian pula dengan banyaknya angka kejadian Lakalantas. Upaya yang dilakukan adalah bekerjasama dengan berbagai pihak seperti pemerintah, kalangan swasta dan lembaga-lembaga lain.” Harapnya.

Bupati Ngawi Lantik Serentak Ratusan Pejabat Eselon II, III Dan IV Di Lingkup Pemkab Ngawi


Ket.Photo : Bupati Ngawi,Ir. H. Budi Sulistyono lantik dan angkat sumpah janji para pejabat eselom II,III dan IV

Ngawi, SURYA INDONESIA

Bupati Ngawi, Ir. H. Budi Sulistyono lantik serentak dan angkat sumpah janji ratusan pejabat di lingkup Pemkab Ngawi mulai eselon II, III dan IV sebagai pucuk pimpinan sesuai kedinasan masing-masing pasca berlakunya Organisasi Perangkat Desa (OPD) yang baru di Benteng Van Den Bosch Ngawi, Selasa (3/1).

Dalam kesempatan tersebut, Bupati Ngawi, Ir. H. Budi Sulistyono, sejak pukul 06.00 WIB melantik sekaligus mengukuhkan 939 pejabat struktural dan 50 pejabat fungsional untuk menempati posisi dan jabatan baru di lingkup Pemkab Ngawi maupun kepala sekolah mulai SMP dan SMA sederajat terhitung mulai diambil sumpahnya.

Dari ratusan pejabat struktural yang baru di lantik 21 orang, diantaranya sebagai pejabat eselon II yang terbagi 19 orang sebagai kepala dinas dan 3 orang menduduki staf ahli bupati. “Sebelum OPD baru yang diberlakukan memang ada 14 dinas, tetapi mulai 1 Januari 2017  ini untuk Kabupaten Ngawi ini ada 19 dinas. Tetapi untuk staf ahli langsung dilakukan perampingan dari 4 orang staf ahli sesuai bidangnya masing-masing kini menyisakan 3 orang staf ahli. “Sesuai struktur organisai yang baru, mereka semua harus kita lantik lagi baik yang tetap, yang bergeser maupun promosi dan yang jelas mereka nanti ada penekanan secara tertulis dari kita menuju Ngawi yang spektakuler dan unggul dibidangnya masing-masing.”terang Bupati Ngawi, Ir. H. Budi Sulistyono.

Diakui, proses pelantikan terhadap ratusan pejabat tersebut memang sengaja dilakukan sebelum jam kerja dimulai untuk hari pertama di tahun 2017 ini. Begitu usai dilantik, kata Kanang panggilan Bupati Ngawi, setiap personal harus kembali ke satuan kerjanya masing-masing terlebih dahulu untuk melakukan cek dan ricek apakah di geser ataukah masih menempati di tempat yang dulu.

“Sebenarnya pelantikan ini dilakukan di penghujung tahun lalu sesuan injury time. Karena waktu itu baru proses persiapan maka pelantikannya dilakukan sebelum jam kerja di hari ini dan mereka harus segera mencari tahu apakah di geser atau masih tetap,”terang Bupati Ngawi, Ir. H. Budi Sulistyono.

Untuk pejabat dinas yang dilantik sesuai OPD baru antara lain, Budiono sebagai Keapala Dinas Koperasi dan Usaha Mikro, Esti Wahyuni Dwi Suprapti menjabat Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Perijinan Terpadu Satu Pintu (DPM dan PPTSP), Prasetyo Hari Adi,  Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Infokom), Yulianto Kusprasetyo, Kepala Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan (BK2P) dan Slamet Purwono, Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan.

Sedangkan, Indah Kusumawardhani menduduki kursi Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (D3PA dan KB), Yusuf Rosyadi, Kepala Dinas Perdagangan, Perindustrian dan Tenaga Kerja (DPP dan TK), Mohamad Arif Suyudi, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BPPD) dan Setyono mendapat jatah sebagi Kepala Dinas Lingkungan Hidup (KLH).

Sementara itu, Sugeng masih sama menjabat sebagai Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil), Sofyan, Kepala Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga, Bambang Supriyadi sebagai Kepala Badan Keuangan Daerah (BKD) dan untuk Abimanyu masih menjabat sebagai Kepala Dinas Pendidikan. Bambang Lestari Widodo masih duduk di tempat yakni menjabat sebagai Kepala Dinas Perhubungan demikian halnya Sunito sebagai Kepala Dinas Pangan dan Perikanan, Marsudi masih sesuai induknya dulu sebagai Kepala Dinas Pertanian, Hadi Suroso, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPU dan TR) dan di susul Purwono Broto Wasisto menahkodai sebagai Kepala Dinas Sosial (Dinsos).

Namun beban berat harus dipikul M. Sodiq Triwidiyanto kini menduduki di kursi Inspektur yang dulunya Inspektorat Kabupaten Ngawi. Selain itu, dia sendiri harus legowo menerima amanah sebagai Plt Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Ngawi pasca lengsernya Siswanto memasuki masa pensiun.

Dan terkhir ada tiga orang staf ahli Bupati yang baru dilantik mereka antara lain, Bambang Wiyono, Staf Ahli Bidang Hukum, Politik dan Pemerintahan, Didik Darmawan, Staf Ahli Bidang Kemasyarakatan, Sumber Daya manusia dan Keuangan dan terakhir disusul Gigih Wiyono sebagai Staf Ahli Bidang Ekonomi dan Pembangunan.

Desa Kendal Adakan Pelatihan Ternak Kambing


Ket. Photo Ia: (dari kiri ke kanan) Penyampai Materi, Ketua BPD, Sekdes Desa Kendal, dan Ketua LPMD


Ket. Photo Ib: Peserta yang hadir dalam acara Pelatihan Ternak Kambing

Ngawi, SURYA INDONESIA

Pemerintah Desa Kendal, Kecamatan Kendal, Kabupaten Ngawi dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya, terutama para peternak kambing, mengadakan Pelatihan Ternak Kambing di Aula Kantor Desa Kendal, pada hari Kamis, 29 Desember 2016 lalu. Acara tersebut dibuka oleh Kepala Desa Kendal, Harjito yang diwakili Sekretaris Desa Kendal, Hendro Supriyono.

Terlihat hadir, Kepala Desa Kendal, Harjito atau yang mewakili, bersama seluruh perangkat Desa Kendal, Ketua BPD Desa Kendal bersama seluruh anggota, Ketua LPMD Desa Kendal bersama seluruh anggota dan para narasumber serta para peternak kambing dan sapi.

Dalam sambutannya, Ketua LPMD Desa Kendal yang merangkap Ketua Panitia, juga sebagai Ketua Tim Pengelola Kegiatan (TPK) Pemberdayaan Masyarakat Desa Kendal, Pujianto mengatakan bahwa, “Pelatihan ternak kambing ini sangat diperlukan oleh masyarakat Desa Kendal, agar para peternak kambing tersebut bisa mengerti cara membuat kandang dengan benar dan sehat, juga bisa memelihara kambing yang sehat dengan mengetahui dan memperhatikan ciri-ciri kambing yang sehat, serta dapat membuat pakan organik yang benar, sehingga dengan bekal pengetahuaan yang telah didapat bisa mengembang-biakkan ternak kambing yang dimilikinya.” terangnya.

Kepala Desa Kendal, Harjito melalui Sekretaris Desa Kendal, Hendro Supriyono mengatakan bahwa, “Dengan adanya pelatihan ini diharapkan warga masyarakat bisa mempraktekkan sendiri di rumah pekarangan mereka, bila masih belum paham dan mengerti mereka bisa menanyakan ke narasumber secara langsung. Terlebih lagi, jika mereka bisa mengaplikasi pelatihan ternak kambing tersebut, tentunya akan membawa dampak pada kesejahteraannya, karena dari hasil penjualan kambing yang sehat memiliki harga jual yang tinggi,” tuturnya.

Acara Pelatihan Ternak Kambing berjalan lancar hingga berakhirnya praktek langsung cara membuat pakan ternak organik dari bahan semua jerami. Peserta yang hadir terlihat sangat antusias dan penuh perhatian dengan semua materi yang dipaparkan oleh para narasumber.

Diklat Kepemimpinan Dasar BANSER NU Satkorcab XII-32


Ket. Photo : Photo Bersama Narasumber Diklat Banser NU Satkorcab XII-32 Ngawi, angkatan ke 37

Ngawi, SURYA INDONESIA

Pada tanggal 16-18 Desember 2016, Pimpinan Cabang Gerakan Pemuda Ansor Kabupaten Ngawi mengadakan Diklat Kepemimpinan Dasar pada kader Barisan Ansor di MPC Pesatren ‘Alfallah’ yang diikuti sekitar 36 orang peserta.

Dalam kegiatan Diklat tersebut, peserta dibekali dengan sejarah faham Ahlussunnah wal jamaah (Aswaja), sejarah berdirinya Nadlatul Ulama (NU), tentang Faham Wahabi, Tokoh-Tokoh NU, serta sejarah lahirnya Gerakan Pemuda ANSOR (GP-Ansor) serta pengertian dan struktur organisasi GP-Ansor. Tak ketinggalan juga diajarkan  tentang ke-Banser-an dan Bela Negara. Selain itu, juga dibekali dengan latihan baris berbaris oleh anggota Koramil, Ke-lalulintas-an oleh anggota Polsek/ Satlantas dan olah raga.

Nara sumber dalam diklat tersebut, antara lain: KH Shodiq dan Ngali Marwani menyampaikan materi Aswaja, Munir Wahono dan Bahrul Afifi memberikan materi tentang ke-NU-an, Mustafkhim dan Wangsit menyampaikan tentang ke-organisasi-an, Sutrisno Huda dan H. Amar dengan materi ke-Anshor-an, Joko SW dan Maskun dengan Ke-Banser-annya serta Muridan dan Nur Wahid memberikan materi tentang Bela Negara.

Kegiatan Diklat tersebut dilaksanakan dengan tujuan antara lain, Pertama, membentuk dan mengembangkan generasi muda Indonesia sebagai kader bangsa yang cerdas dan tangguh, memiliki keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT, kepribadian luhur, berakhlak mulia, sehat, terampil, patriotik, ikhlas dan beramal saleh, Kedua, menegakkan ajaran Islam  Ahlussunah Wal Jamaah dengan menempuh manhaj salah satu madzhab empat di dalam wadah negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Ketiga, berperan secara aktif dan kritis dalam pembangunan nasional demi terwujudnya cita-cita kemerdekaan Indonesia yang berkeadilan, berkemakmuran, berkemanusiaan dan bermartabat bagi seluruh rakyat Indonesia yang diridhoi Allah SWT.

 Didalam Diklat Kepemimpinan ada beberapa kegiatan yang menyangkut kegiatan keagamaan, sosial kemasyarakatan, pembangunan dan bela negara yang teknis pelaksanaannya berpedoman pada program kegiatan Banser. Serta memiliki jenjang pelatihan pendidikan pengkaderan berjenjang kemudian Suspelat/ T.O.T dan dilanjutkan Diklatsus. Peserta Diklat Banser NU setelah selesai mengikuti seluruh kegiatan di Bai’at oleh Ketua Pimpinan Cabang GP Ansor Ngawi.

Pagelaran Wayang Dan Ketoprak Mewarnai Tradisi Bersih Desa Karanggupito


Ket. Photo: (kiri) Kepala Desa Karanggupito, Bambang Suryo Saputro,SE memberikan santunan (kanan) Pertunjukan Seni Budaya Ketoprak asal Desa Karanggupito.

Ngawi, SURYA INDONESIA

Setiap desa memiliki ciri khas tersendiri di dalam menggelar tradisi adat bersih desa, salah satunya seperti Desa Karanggupito, Kecamatan Kendal, Kabupaten Ngawi yang mengadakan acara bersih dengan berbagai kegiatan dalam acara adat istiadat tersebut. Karena acara bersih desa memiliki makna rasa gotong royong yang berarti menghilangkan individualisme dan egoistis. Ini dapat kita lihat dalam kerjasama antara Pemerintah Desa dengan seluruh warga masyarakatnya  dalam melaksanakan pagelaran wayang kulit yang mengambil lakon carita ‘Turuning Wahyu Karahayon”  dengan Ki Dalang Haji Anom Sunarto Kenur dari Sragen di hari pertamanya, (22/10) dan dilanjutkan hari kedua, (23/10) dengan pementasan hadroh dan ketoprak dapat terlaksana dengan sukses.

Dengan adanya acara adat bersih desa yang merupakan warisan adat istiadat para leluhur (pepunden desa)sebagian bangsa Indonesia ini, seyogyanya perlu dipertahankan dan dilestarikan agar jangan sampai musnah. Hal ini perlu diperkenalkan pada generasi muda sebagai generasi penerus bangsa yang perlu menjiwai nilai-nilai luhur bangsa yang berdasar Pancasila, agar tidak tergerus oleh perkembangan teknologi modern dan mengalami pergeseran nilai yang dapat mendangkalkan adat istiadat leluhur.

Terlihat hadir, dalam acara tersebut, Camat Kendal, Danramil Kecamatan Kendal dan Kapolsek Kendal, Kepala Desa se-Kecamatan Kendal, Ketua BPD Desa Karanggupito berserta anggota, Ketua LPMD Desa Karanggupito berserta anggota, dan para tokoh masyarakat serta seluruh warga masyarakat yang tampak antusias berjubel memenuhi jalan dan halaman rumah Kepala Desa Karanggupito tersebut.

Dalam kesempatan tersebut, Kepala Desa Karanggupito, Bambang Suryo Saputro, SE memberikan laporan dan pertanggungjawaban akan seluruh kegiatan pembangunan yang telah dilaksanakan Pemerintah Desa Karanggupito. “Dalam pembangunan di desa Karanggupito selama ini, dana yang didapat dari ADD dan DD maupun PAD Desa serta sumber dana yang lain telah direalisasikan dan dibagi secara merata di setiap dusun yang ada di Desa Karanggupito sesuai aturan yang berlaku,”terangnya.

“Kita bisa mengucap syukur kepada Allah SWT karena di tahun ini, Desa Karanggupito mendapatkan prestasi yang luar biasa antara lain meraih Juara I Lomba BKB Durian Tingkat Kabupaten Ngawi dan Juara I Lomba Siskampling Tingkat Kabupaten Ngawi. Ini harus bisa kita pertahankan dan terus lebih ditingkatkan lagi,”Tambah Bambang Suryo Saputro, SE., Kepala Desa Karanggupito disambut dengan riuhnya tepuk tangan seluruh warga masyarakat yang datang.

Harapan ke depan, semoga Allah SWT senantiasa memberikan rahmat, keselamatan, ketentraman dan kemakmuran bagi seluruh warga masyarakat desa Karanggupito serta dihindarkan dari bencana maupun pageblug, sehingga hasil panen semakin melimpah di tahun-tahun mendatang. 

Bersih Desa Talang Diramaikan Dengan Pagelaran Wayang Kulit Semalam Suntuk


Ket. Photo: (kiri) Kepala Desa Talang menyerahkan tokoh wayang ke Ki Dalang Alex Budi Utomo, (kanan) Ibu-Ibu Kepala Desa se-Kecamatan Jogorogo menyumbangkan sebuah tembang campursari.

Ngawi, SURYA INDONESIA

Bersih Desa merupakan tradisi leluhur yang dilaksanakan setahun sekali di desa-desa yang mengadakannya. Karena tidak semua desa yang masih melaksanakan tradisi leluhur ini. Sebenarnya makna dari bersih desa adalah menumbuhkan rasa kebersamaan, kegotongroyongan, dan guyub rukun diantara warga masyarakatnya dengan Pemerintah Desa di dalam membangun desanya. Bersih Desa juga merupakan wujud ucapan syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan nikmatNya dan hikmatNya, serta keselamatan dan kelimpahan bagi seluruh warga masyarakat. Dengan harapan ke depannya, agar Allah SWT senantiasa memberikan hidup yang ayem, tentrem, dan gemah ripah loh jinawi serta dijauhkannya dari bencana.

Pemerintah Desa Talang, Kecamatan Jogorogo, Kabupaten Ngawi di tahun ini mengadakan tradisi adat Bersih Desa dengan menggelar wayang kulit semalam suntuk di halaman Kantor Desa Talang, pada hari Senin Malam, (24/10) lalu. Di sela-sela pagelaran wayang kulit tersebut, para kepala desa se-Kecamatan Jogorogo, Camat Jogorogo dan anggota dewan dari Fraksi PDI Perjuangan diberikan kesempatan untuk menyumbangkan sebuah tembang ataupun lagu secara bergantian.

Ki Dalang Alex Budi Utomo dalam memainkan tokoh-tokoh wayang terlihat sangat luwes dan terampil, dengan menggerakkan tokoh-tokoh wayangnya seperti hidup. Diselingi canda tawa dan kelucuan dalam bercerita, sehingga sangat menghibur para warga masyarakat dan seluruh tamu undangan yang hadir di sana.

Dalam Pagelaran Wayang Kulit semalaman tersebut, berkesempatan hadir Unsur Muspika Kecamatan Jogorogo, Kepala Desa se-Kecamatan Jogorogo, Ketua BPD Desa Talang beserta anggota, Ketua LPMD Desa Talang beserta anggota, para tokoh masyarakat dan tamu undangan serta seluruh warga masyarakat Desa Talang yang terlihat sangat antusias dan senang memenuhi jalan dan halaman Kantor Desa Talang.

Dalam sambutannya, Kepala Desa Talang, Kecamatan Jogorogo, Heru Agus Budianto menuturkan bahwa kegiatan Bersih Desa tahun ini, sebelum di gelar wayang kulit semalam suntuk, pada hari sebelum diadakan perlombaan volly dan hiburan musik electone untuk menghibur warga dan memeriahkan tradisi adat bersih desa tersebut.

“Kemarin, sebelum Pagelaran Wayang Kulit ini,  Pemerintah Desa Talang telah mengadakan lomba volly dan juga musik elekton untuk menghibur dan memeriahkan acara tradisi Bersih Desa, beda dengan tahun lalu.”tuturnya. “Semoga dengan terlaksananya Bersih Desa ini, di tahun-tahun mendatang Desa Talang bersama seluruh warganya diberikan kemudahan dalam usahanya, ketentraman dan kemakmuran oleh Allah SWT.”Lanjutnya.

Acara berlangsung dengan sukses dan lancar, terbukit dengan seluruh warga dan tamu yang hadir mengikuti Pagelaran Wayang Kulit tersebut hingga purnanya. Ini tak lepas dikarenakan ada dukungan dari seluruh warga masyarakat Desa Talang dan semua pihak yang terkait.

Upacara Kebo Ketan


Ket. Photo Ia:  Arak-arakan Ritual Kebo Ketan


Ket. Photo Ib: Kepala Desa Sekarputih, Kecamatan Widodaren, Sukiman memberikan Sambutan


Ket. Photo Ic: Bupati Ngawi, Ir. H. Budi Sulistyono sedang memberikan Sambutan

Ngawi, SURYA INDONESIA

Pemerintah Desa Sekarputih, Kecamatan Widodaren, Kabupaten Ngawi menggelar Upacara Kebo Ketan dalam rangka memperingati Hari Maulid Nabi di lapangan Desa Sekarputih, (18/12).  Acara ini dapat terselenggara berkat dukungan dan kerjasama dari Keraton Ngiyom dan Brahmatio, Tokoh Budayawan juga seorang sutradara beserta Dalang Kondang Ki Haji Manteb Sudarsono dan seluruh elemen yang terkait.

Dengan sentuhan lembut Sang Budayawan, Bramantio akhirnya upacara Kebo Ketan dapat terlaksana dengan spektakuler. Dalam parade budaya ‘Kebo Ketan’ diikuti  oleh para budayawan dari Solo, Yogyakarta, Sragen, Magetan, Ponorogo, Pacitan, Madiun dan dari lokal Ngawi sendiri. Tampak hadir dalam acara tersebut Bupati Ngawi, Ir. H. Budi Sulistyono bersama Ibu, , Kapolres Ngawi, Dandim Ngawi, Satker terkait, Camat Kedunggalar, Camat Widodaren, beberapa Kepala Desa yang ada di Kecamatan Widodaren, Kecamatan Kedunggalar dan para artis dan seniman dari Jakarta serta para tokoh budayawan lokal maupun nasional.

Warga masyarakat Desa Sekarputih tampak antusias berbondong-bondong memenuhi lapangan Desa Sekarputih. Menurut Dimas salah seorang warga Desa Sekarputih, menuturkan bahwa baru pertama kali ini upacara Kebo Ketan diselenggarakan bersamaan dengan memperingati Hari Maulid Nabi. Dan acara ini sangat menghibur segenap warga masyarakat yang datang.

Dalam sambutannya, Kepala Desa Sekarputih, Sukiman mengucapkan banyak terima kasih kepada semua yang telah membantu, yang tidak dapat disebutkan satu persatu namanya, baik dalam hal pikiran, tenaga bahkan dananya, sehingga akhirnya dapat terlaksananya acara Kebo Ketan ini dengan spektakuler dan sangat megahnya. “Kepada Bapak Bupati Ngawi, Ir. H. Budi Sulistyono, saya berharap dan memohon restu serta mengajukan acara ‘Kebo Ketan’ ini dapat dianggarkan dan diagendakan setiap satu tahun sekali. Acara ini merupakan pengembangan budaya lokal yang ditingkatkan ke skala nasional, guna mempersatukan berbagai agama dan kepercayaan sehingga Kabupaten Ngawi boleh dikenal oleh daerah lain dengan kekayaan budayanya.

Lanjutnya, “Upacara Kebo Ketan ini memiliki filosofi, dalam budaya Jawa Kebo (Kerbau/ Sapi Jantan} dapat  dijadikan nama orang, seperti yang pernah kita dengar nama Kebo Ijo, Mahesa Jenar yang merupakan tokoh-tokoh terkenal pada jaman dulu, kemudian orang Jawa saat melahirkan seorang bayi, bayinya didekatkan dengan hidung Kerbau agar terkena nafasnya, dengan harapan bayi ini dapat memiliki daya tahan tubuh yang kuat. Kerbau mempunyai sifat mau kerja keras tetapi tidak mau dipaksa, harus dihibur dengan nyanyian. Ini merupakan gambaran atau dapat diibaratkan dengan rakyat. Jadi yang perlu diperhatikan oleh seorang pemimpin agar tidak memaksakan kehendaknya kepada rakyat, tetapi harus melakukan pendekatan yang persuasif dan mengutamakan kepentingan rakyatnya, karena pada dasarnya rakyat tetap mau kerja keras.” Jelas Sukiman, Kepala Desa Sekarputih.

Bupati Ngawi, Ir. H. Budi Sulisyono sangat mengapresiasikan kegiatan upacara adat tersebut, dengan kegiatan tersebut yang bisa mendatangkan orang dari daerah luar bahkan mancanegara, sehingga dapat membawa dan mengangkat nama Ngawi semakin dikenal secara luas. Pemerintah Daerah Ngawi  bersama seluruh warga masyarakat yang hadir sangat mendukung upacara adat tersebut dapat dilakukan setiap tahun. Karena ini dapat menambah keragaman dan kearifan budaya lokal,bahkan dapat mempersatukan keragaman agama yang mau bergotongroyong untuk mewujudkan kegiatan itu dapat terlaksana sukses.

Acara demi acara dalam Parade Kebo Ketan dan Upacara Kebo Ketan berlangsung dengan lancar dan khidmatnya, seluruh tamu undangan dan warga masyarakat yang hadir mengikuti jalannya upacara dengan penuh perhatian dan tertib hingga berakhirnya acara. Pada malam harinya, masyarakat  dihibur pagelaran wayang kulit semalam suntuk dengan dalang, Ki H. Manteb Sudarsono.

Desa Gentong Gelar Pagelaran Wayang Kulit Semalam Suntuk


Ket. Photo : Kepala Desa Gentong, Kecamatan Paron, Sugeng Wiyono menyerahkan Tokoh Wayang kepada Ki Dalang Alex Budi Utomo.


Ket. Photo : Kepala Desa Gentong, Kecamatan Paron, Sugeng Wiyono (sebelah kanan pakai peci nasional) duduk bersama Muspika Kecamatan Paron dan Tamu Undangan.

Ngawi, SURYA INDONESIA
Dalam rangka Bersih Desa Gentong, Kecamatan Paron, Kepala Desa Gentong, Sugeng Wiyono  menggelar pagelaran wayang kulit di Pendopo Balai Desa Gentong (02/12), acara tersebut sangat meriah dengan diundangnya Dalang, Ki Alex Budi Utomo dari Simo, dengan lakon ceritanya ‘Werkudoro Kutho’. Acara tersebut dihadiri oleh Muspika Kecamatan Paron, sejumlah anggota BPD dan LPMD, seluruh Perangkat Desa Gentong, Ketua RT dan RW, Tokoh Masyarakat, serta semua warga masyarakat.

Menurut Kepala Desa Gentong, Sugeng Wiyono, dalam sambutannya, “Bersih Desa merupakan tradisi peninggalan para leluhur yang dijalani satu tahun sekali. Dengan tujuan agar dapat menumbuhkan rasa kebersamaan, solidaritas, gotong-royong dan rukun antar warganya. Dan sebagai ungkapan rasa syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan hikmat-Nya dan kelimpahan rezeki bagi seluruh warga masyarakat.” Terang Sugeng Wiyono.

Adapun, acara berlangsung dengan sangat meriah, warga dan tamu undangan sangat terhibur dengan permainan wayang oleh dalang, Ki Alex Budi Utomo dengan luwesnya. Selain untuk menghibur warga masyarakat Desa Gentong, Pagelaran wayang kulit ini juga untuk ajang bersilaturahmi antar warga masyarakat dengan Kepala Desa dan Perangkat.

Harapannya ke depan, “Semoga di tahun-tahun mendatang Pemerintah Desa Gentong dan seluruh masyarakatnya, dijauhkan dari musibah dan malapetaka, serta diberikan rasa aman, tentram dan kesejahteraan serta kemakmuran sehingga dimudahkan dalam segala usaha pekerjaannya, Amin.” harapnya. 

Bersih Desa Dawung Dimeriahkan Pagelaran Wayang Kulit


Ket. Photo : Kepala Desa Dawung, Kecamatan Jogorogo, Agus Wawan S., menyerahkan Tokoh Wayang kepada Ki Dalang, Bambang Triyatmoko.

Ket. Photo :  Para Sinden sedang melantunkan tembang-tembang Jawa.

Ngawi, SURYA INDONESIA

Warga masyarakat Desa Dawung, Kecamatan Jogorogo, berbondong-bondong datang ke Kantor Balai Desa Dawung untuk menyaksikan pagelaran Wayang Kulit yang digelar semalam suntuk oleh Kepala Desa Dawung, Agus Wawan S., dalam rangka Bersih Desa Dawung (02/12).

Pagelaran wayang kulit sangat meriah dengan didatangkannya Ki Dalang, Bambang Triyatmoko dari KedungPrahu, Walikukun. Dengan lakon cerita ’Semar Mbangun Khayangan’. Terlihat hadir, Muspika Kecamatan Jogorogo, Kepala Desa se-Kecamatan Jogorogo, Ketua dan anggota BPD Desa Dawung, Ketua dan anggota LPMD Desa Dawung, Tokoh Masyarakat, serta Masyarakat Desa Dawung yang sudah terlebih dahulu memenuhi tempat diadakannya pagelaran wayang kulit tersebut.
Suasana semakin malam semakin ramai, warga masyarakat juga sangat menikmati permainan wayang yang dimaikan oleh dalang dan juga tembang-tembang yang dialunkan merdu mendayu-dayu oleh sinden. Bagaikan menghanyutkan kalbu yang mendengarnya.

Menurut Kepala Desa Dawung, Agus Wawan S., “Acara bersih desa itu adalah adat turun temurun dari leluhur yang diadakan satu tahun sekali. Ini harus dilestarikan oleh generasi penerus bangsa. Dengan adanya adat bersih desa ini, semoga pemuda sebagai generasi penerus dapat mengerti dan melestarikan adat istiadat para leluhur yang adiluhung ini, agar tidak terus-menerus tergeser oleh budaya modern.

Tidak hanya untuk memeriahkan acara bersih desa ini, Pagelaran wayang kulit juga sebagai ajang bersilaturahmi, dan ungkapan rasa syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan Rahmat dan Hidayah-Nya kepada masyarakat desa. “Acara bersih desa dan Pagelaran wayang kulit ini sebagai ungkapan rasa syukur terhadap Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, serta kesejahteraan dan kesehatan kepada seluruh warga masyarakat Desa Dawung.” Ujar Kepala Desa Dawung, Agus Wawan S.

“Harapan kedepan semoga adat bersih desa ini dapat dilakukan setiap tahunnya, karena saya senang melihat masyarakat saya sangat antusias dan terhibur dengan adanya adat bersih desa dan pagelaran wayang kulit ini.” pungkasnya. 

Evaluasi Pelaksanaan Terbaik 10 Program Pokok PKK Tingkat Kabupaten Ngawi Di Desa Sambirejo

Ket. Photo : Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Ngawi, Hj. Antik Budi Sulistyono sedang menyampaikan sambutan


Ket. Photo : Photo Bersama Tim Penggerak PKK Kabupaten Ngawi, Tim Penggerak PKK Desa Sambirejo dan Kepala Desa Sambirejo beserta Muspika Kecamatan Ngrambe.

Ngawi, SURYA INDONESIA

Pemerintah Desa Sambirejo dalam rangka mengembangkan pemberdayaan masyarakat, telah mengalokasikan dana desa tahun anggaran 2016, salah satunya untuk menunjang program kegiatan ibu-ibu PKK Desa Sambirejo, Kecamatan Ngrambe. Kemuajuan dan perkembangan ibu-ibu PKK Desa Sambirejo, terlihat signifikan. Ini dibuktikan dengan kedatangan Ketua PKK Kabupaten Ngawi, Hj.Antik Budi Sulistyono, beserta tim PKK Kabupaten Ngawi,di halaman SDN Sambirejo, untuk memberikan evaluasi dan beberapa bantuan kepada Ibu PKK Desa Sambirejo, sebagai apresiasi yang positif guna memotivasi ibu-ibu PKK Desa Sambirejo agar tetap semangat dan terus maju, Senin, (28/11).

Kedatangan Ketua Tim PKK Kabupaten Ngawi, Hj. Antik Budi Sulistyono, beserta rombongan disambut meriah dengan mengalungkan rangkaian bunga kepada Ketua Tim PKK Kabupaten Ngawi dan pertunjukan seni budaya lokal. Terlihat hadir Muspika Kecamatan Ngrambe, Ketua BPD dan LPMD, Ketua PKK Desa Sambirejo, Kepala Desa se-Kecamatan Ngrambe, seluruh Ibu-ibu PKK Desa Sambirejo dan tokoh masyarakat.

Dalam sambutannya Ketua PKK Kabupaten Ngawi, Hj.Antik Budi Sulistyono banyak memberikan masukan-masukan dan nasehat kepada Ibu-Ibu PKK Desa Sambirejo, diantaranya tentang sosialisasi penggunaan minyak goreng jangan sampai berjelantah. “Karena itu tidak baik untuk kita dan anak-anak kita. Dan juga tolong dihindari pemakaian obat perasa, pengawet dan pewarna pada makanan. Ini tidak bagus bagi kesehatan anak jika dikonsumsi oleh anak-anak kita, meskipun efeknya terlihat 10 sampai 16 tahun ke depan. Berarti ini perlu pengawasan dari ibu-ibu untuk masalah makanan yang akan dikonsumsi oleh anak-anaknya.”terangnya.

Lanjutnya, “Juga perlu diperhatikan pemberian sertifikat bagi balita yang baru lahir, karena surat ini sangat diperlukan untuk kegiatan pendidikan dan kesehatan. Agar dapat dikontrol imunisasi dan konsumsi gizinya guna pertumbuhannya. Dan tim kami dari Kabupaten Ngawi akan berhadapan langsung dengan panjenengan, agar masalah-masalah dan kekurangan dalam administrasi yang dialami oleh Tim PKK  Desa Sambirejo bisa dibenahi dan dicarikan solusinya,”jelasnya.
Menurut Kepala Desa Sambirejo, Kecamatan Ngrambe, Susilo bahwa, “Kegiatan PKK Desa Sambirejo ini telah berkembang dan berjalan dengan baik dengan digelontorkannya Dana Desa Tahun Anggaran 2016 ini, sangat membantu PKK Desa Sambirejo menyentuh setiap elemen-elemen masyarakat, khususnya perbaikan gizi buruk pada balita, pelatihan-pelatihan ketrampilan pada ibu-ibu PKK, dan juga memperhatikan kesehatan para lansia,”katanya.

Ketua Tim Pelaksana Kegiatan (TPK) Pemberdayaan Masyarakat Desa Sambirejo, Kecamatan Ngrambe, Sugiono, mengatakan bahwa,”Pemerintah Desa Sambirejo telah melaksanakan dan mengalokasikan dana desanya di tahun anggaran ini sesuai dengan APBDesa, salah satunya untuk pemberdayaan masyarakat melalui Program Kegiatan PKK Desa Sambirejo, Mas.”ujarnya.
Terpisah, Harapan Kepala Desa Sambirejo, Kecamatan Ngrambe, Susilo, “Dengan kedatangan Tim Penggerak PKK Kabupaten Ngawi bersama rombongannya ini, dapat memacu semangat dan memberikan motivasi yang baik bagi pertumbuhan dan perkembangan kegiatan Tim Penggerak PKK Desa Sambirejo kedepannya,”katanya mengakhiri sesi wawancara ini. 

Desa Jogorogo Launcing BUMDes “SRIKANDI JAYA”


Ket. Photo : Kepala Desa Jogorogo, Nur Ekawati, SE., sedang menggunting pita peresmian BUMDes “SRIKANDI JAYA”


Ket. Photo : Kepala Desa Jogorogo, Nur Ekawati, SE., memotong Tumpeng sebagai ungkapan rasa syukur telah dilaunchingkan BUMDes “SRIKANDI JAYA”

Ngawi, SURYA INDONESIA

Kepala Desa Jogorogo, Kecamatan Jogorogo, Nur Ekawati, SE., mengadakan Launching BUMDes “SRIKANDI JAYA” pada hari Jum’at, (02/12), yang bertempat di halaman Kantor BUMDes. Acara tersebut dihadiri oleh Kepala Desa se-Kecamatan Jogorogo, dari unsur Muspika Kecamatan Jogorogo atau yang mewakili, Ketua BPD beserta seluruh anggota, Ketua LPMD beserta seluruh anggota, seluruh Perangkat Desa Jogorogo, serta para tokoh Masyarakat dan Tamu Undangan.

Dalam acara tersebut dimeriahkan oleh musik electon, dengan sejumlah penyanyi lokal Kecamatan Jogorogo. Terlihat tamu undangan menikmati hiburan dan hidangan yang disediakan oleh panitia. Nur Ekawati, SE., saat di temui oleh wartawan Surya Indonesia mengatakan bahwa, “Visi dan Misi dari diLauncingnya BUMDes “SRIKANDI JAYA” ini adalah memperkuat pendapatan desa untuk kesejahteraan masyarakat desa dengan cara menampung seluruh kegiatan perekonomian yang didasarkan pada kebutuhan dan potensi desa”.

Terpisah, menurut Fitri Nur, Ketua BUMDes Desa Jogorogo, “ Selain untuk memperkuat pendapatan asli Desa juga untuk memajukan dan mengembangkan perekonomian Desa melalui Lembaga Ekonomi Desa yang menjadi unit usaha BUMDes, serta memberikan pelayanan terhadap kebutuhan masyarakat, dan meningkatkan pengelolaan aset desa yang ada, guna mewujudkan kesejahteraan masyarakat desa melalui pengembangan usaha ekonomi dan pelayanan sosial”.

Harapan kedepan, Kepala Desa Jogorogo, Nur Ekawati, SE., yang merangkap sebagai Komisaris BUMDes Desa Jogorogo. “Dengan di bentuk kepengurusan dan dilauncingkannya BUMDes “SRIKANDI JAYA” ini dapat mewujudkan kesejahteraan masyarakat Desa Jogorogo, khususnya rumah tangga miskin melalui pengembangan usaha dalan lembaga ekonomi desa yang telah di bentuk, dan sesuai dengan namanya semoga dapat maju, berkembang dan terus jaya,” pungkasnya. 

SMA Negeri Jogorogo Ikuti Lomba UKS Tingkat Propinsi


Ket. Photo I: Kepala Sekolah SMAN 1 Jogorogo, Yayuk Sri Rahayu, M.Pd (pakai jilbab) duduk bersama Ketua Tim Penilai Lomba Lingkungan Sekolah Sehat Propinsi Jatim, Susanto.

Ngawi, SURYA INDONESIA

Dalam rangka mengembangkan UKS di sekolah, SMA Negeri Jogorogo mengikuti Lomba UKS Tingkat Propinsi Jawa Timur. Semenjak tahun 2006, Tim SMA Negeri Jogorogo telah merintis UKS dengan bermodal ilmu dan pengetahuan yang dimilikinya, namun tak berhenti sampai di situ, Tim UKS dari SMA Negeri 1 Jogorogo terus berjuang dan mengembangkan serta nekat untuk terus maju mengikuti Lomba UKS Tingkat Propinsi Jatim. Dengan harapan bisa menjadi juara dan naik tingkat dalam skala nasional.

Tahun 2011, SMAN 1 Jogorogo mencoba mengikuti lomba SSI tingkat propinsi mendapat juara harapan I, dengan berbekal itu, kemudian Tahun 2014, SMA Negeri 1 Jogorogo juga mengikuti lomba karakter sekolah tingkat propinsi untuk mengembangkan UKS dan Adiwiyata, mendapat juara I tingkat propinsi. Di tahun 2015, mengikuti lomba SSI tingkat propinsi mendapat juara III. Dengan jiwa pantang menyerah ini, di tahun 2016, SMA Negeri 1 Jogorogo masih terus mengikuti  Lomba Lingkungan Sekolah Sehat tingkat propinsi dengan harapan bisa menjadi juara pertama.

Pada hari Kamis, 1 Desember 2016 bertempat di Aula SMA Negeri Jogorogo, Tim Penilai Lomba Lingkungan Sekolah Sehat (LLSS) Tingkat Provinsi Jawa Timur bersama rombongan yang diketuai oleh Susanto disambut kedatangannya dengan ramah dan hangat oleh seluruh siswa-siswi SMA Negeri Jogorogo (SMAGO).

Kedatangan Tim Penilai Lomba Lingkungan Sekolah Sehat bersama rombongan didampingi oleh Sekda Kabupaten Ngawi, Drs. Siswanto, MM., Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Ngawi, Drs. Abimanyu, MSi., dan beberapa jajaran kedinasan terkait. Terlihat hadir juga, Muspika Kecamatan Jogorogo, Kepala Desa Jogorogo, Nur Ekawati, SE., Kepala UPTD Puskesmas Jogorogo, dr. Ririn Panca W., dan para tamu undangan.

Dalam sambutannya, Kepala Sekolah SMA Negeri Jogorogo, Yayuk Sri Rahayu, MPd., mengatakan bahwa “Perilaku hidup sehat tidak hanya menjadi slogan saja, melainkan sudah menjadi kebiasaan hidup sehari-hari. Baik, di sekolah maupun di rumah masing-masing. Bukan hanya karena adanya lomba saja, tetapi memang ini sudah menjadi kebiasaan dan budaya siswa-siswi SMA Negeri 1 Jogorogo. Dengan tujuan agar generasi bangsa ini memiliki sehat jasmani dan sehat rohani, berbudi pekerti luhur dan menjadi generasi penerus siap bersaing di lingkungan masyarakat. Alhamdulilah, pada hari Senin, 30 November 2016 lalu, Sekolah kami telah melaunching Kantin UKS yang diresmikan oleh Bupati Ngawi, Ir. H. Budi Sulistyono.” Tuturnya.

“Sekolah kami, telah mengadakan kerjasama dengan Kecamatan Jogorogo dan Puskesmas Jogorogo. Dan alhamdullilah, Camat Jogorogo, Drs. Supriyanto, MSi., mau menjadikan Kecamatan Jogorogo menjadi Kecamatan UKS,”lanjutnya.

Dalam kesempatan tersebut, Sekda Kabupaten Ngawi, Drs. Siswanto, MM., memberikan apresiasi dan motivasi pada Tim UKS SMA Negeri 1 Jogorogo untuk terus maju dan berjuang, pantang menyerah menjadikan lingkungan sekolahnya sehat. “Saya benar-benar merasakan kenyamanan, kerindangan, dan sejuk saat masuk ke SMA Negeri 1 Jogorogo ini, tidak terlihat satupun sampah maupun putung rokok tercecer di halaman sekolah. Seluruh warga SMA Negeri 1 Jogorogo terlihat kekompakannya dalam menjaga kebersihan sekolahnya,”terangnya dengan ekspresi kagum.

“Untuk itu, saya sangat mendukung dan berharap bahwa tahun ini, SMA Negeri 1 Jogorogo bisa mendapatkan juara pertama dalam lomba UKS Tingkat Propinsi Jawa Timur ini. Bisa membawa nama harum bagi Kabupaten Ngawi, khususnya di dunia pendidikan,”pungkasnya sambil tersenyum. Disambut dengan tepuk tangan meriah dari seluruh tamu yang hadir.

Harapan ke depan, Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Jogorogo, Yayuk Sri Rahayu, MPd., bahwa sekolah ini bisa lebih dikenal secara luas, bukan hanya di tingkat kabupaten saja, melainkan bisa dikenal di tingkat propinsi bahkan dalam skala nasional. Dengan segala prestasi terbaik yang telah diraihnya selama ini.

MIN Begal Giat Membangun Karakter Disiplin Pada Muridnya Berbuah Prestasi Gemilang


Ket. Photo: Ilustrasi Kegiatan di Min Begal Kecamatan Kedunggalar Ngawi

Ngawi, SURYA INDONESIA

Sekolah merupakan lembaga pendidikan yang bertujuan untuk mengembangkan pengetahuan, keterampilan sikap, dan kepribadian dasar siswa untuk menjadi warga negara yang baik, yang mampu membangun bangsa dan negara.
Peranan guru disekolah adalah sebagai pegawai dalam hubungan kedinasan, sebagai bawahan terhadap atasannya, sebagai pendidik dalam hubungannya dengan anak didik, sebagai pengatur disiplin, dan sebagai pengganti orang tua.

Pelaksanaan strategi guru dalam menanamkan disiplin yang dijalankan dalam hubungannya dengan siswa ada yang bersikap keras atau guru berkuasa sepenuhnya terhadap tingkah laku siswa, siswa berbuat sesuai dengan perintah guru. Guru yang bersikap ramah tamah lembut penuh kasih sayang dan perhatian yang baik kepada siswa, dapat memberikan pengaruh yang positif, dapat juga mempengaruhi perilaku dan kepribadian siswa, terutama pada masa perkembangan usia sekolah.

Disiplin adalah tata tertib, dimana anak-anak yang ada disekolah harus tunduk atau patuh pada peraturan-peraturan yang ada dengan senang hati, dan penuh rasa tanggung jawab, disiplin merupakan kebutuhan yang sangat penting, tidak cukup hanya membuat aturan, tata tertib dan hukum saja, melainkan harus dilaksanakan, masalah ini harus dititik beratkan pada upaya untuk memotivasi anak agar mau dan mampu melakukan disiplin.

MIN Begal, Kecamatan Kedunggalar terus berupaya membangun karakter Disiplin pada muridnya, salah satunya dengan pendidikan dan latihan baris berbaris.  Dari tauladan Kepala Madrasah Ibtidaiyah Negeri Begal, Wahib Burhani, S. Ag., yang memiliki disiplin kerja tinggi tersebut, akhirnya semua guru dan murid mau tak mau juga tumbuh karakter kedisiplinannya.

Menurut, Kepala MIN Begal, Wahib Burhani, S. Ag., “Dengan memberikan contoh kepada guru dan seluruh murid ini, tentunya akan membawa dampak yang baik bagi sekolah, khususnya para muridnya. Di tahun 2015, berhasil meraih prestasi yang gemilang menjadi Juara I Lomba Bercerita Tingkat Kabupaten Ngawi, kemudian masih di tahun 2015 meningkat lagi menjadi Juara I Lomba Bercerita Tingkat Propinsi Jatim dan lebih membanggakan lagi bisa meraih Juara Favorit Lomba Bercerita Tingkat Nasional,”tuturnya.

“Sejak dini, kita di sini selalu menanamkan kepada siswa akan arti pentingnya lingkungan hidup bagi kenyamanan proses belajar mengajar dan juga melatih karakter kedisiplinan siswa dengan pendidikan dan latihan baris berbaris yang pada akhirnya dapat membuahkan hasil dengan mengukir prestasi yang luar biasa,” lanjutnya. 

Harapan ke depan, “Semoga sekolah MIN Begal semakin dikenal oleh masyarakat luas, yang dikenal karena memiliki ciri khas khusus, selain bidang keagamaan tetapi juga kedisiplinannya. Sehingga menarik minat masyarakat sekitar untuk menyekolahkan anaknya di sini. Selain itu, di tahun-tahun mendatang para anak didik boleh semakin berprestasi lagi yang dapat mengharum nama sekolah, khususnya dan Kabupaten Ngawi pada umumnya,”pungkasnya.

Untuk diketahui, bahwa yang belajar MIN Begal ada 315 anak, hal tersebut merupakan sekolah favorit di Desa Begal. Meski terletak di wilayah desa, tidak melunturkan semangat untuk maju dalam prestasi akademik dan non akademiknya, baik guru dan anak didiknya. Terbukti dapat meraih prestasi yang membanggakan dan luar biasa dalam skala nasional.