SELAMAT DATANG DI WWW.NGAWI-DATABERITA.BLOGSPOT.CO.ID*-KUMPULAN BERITAKU-*

Sabtu, 23 September 2017

Bupati Ngawi Hadiri Kegiatan Pengembangan Desa Pertanian Padi Organik Di Desa Kletekan


Ket. Photo: Bupati Ngawi, Ir. H. Budi Sulistyono bersama USPIMDA Kabupaten Ngawi mengawali Panen Raya Padi Organik di Desa Kletekan, Kecamatan Jogorogo.

Ngawi, SURYA INDONESIA

Dalam Rangka Pengembangan Desa Pertanian Organik Padi Tahun 2016, pada hari Senin, 14 November 2016 di Desa Kletekan, Kecamatan Jogorogo diselenggarakan acara Kegiatan Hari Lapang Petani. Hadir dalam acara ini Bupati Ngawi, Ir. H. Budi Sulistyono, Wakil Bupati, Ony Anwar H., ST., MH., Ketua DPRD Dwi Riato Djatmiko,  SH., Uspimda Kabupaten Ngawi, Kepala SKPD terkait dan Petani Desa Kletekan, Kecamatan Jogorogo.

Bupati Ngawi, Ir. H. Budi Sulistyono dalam sambutannya mengatakan bahwa Padi Organik mulai dikembangkan tahun 2010 dimana tidak ada 1 hektar yang murni organik, tapi pada tahun  2013 sudah memperoleh sertifikasi Padi Organik di Desa Guyung, yang kemudian versi Padi Organik ini terus disebarkan sampai di Desa Kletekan.

“Lahan Padi  Organik ini sudah mencapai 20 hektar, sudah 3 kali panen  dan sudah sertifikasi, artinya terus ditanam Padi  Organik. Alasan penanaman Padi Organik adalah pertama, menjadikan tanah menjadi lebih sehat, karena tanpa pupuk kimia, kedua, kualitas beras menjadi lebih sehat dan yang ketiga, harga padi organik dua kali lipat dari beras biasa, ini akan menguntungkan bagi petani, karena dengan hasil panen yang  sama dan biaya produksi lebih rendah diperoleh harga jual yang tinggi.”jelasnya.

Bupati Ngawi, Ir. H. Budi Sulistyono akan memberikan hibah kepada Kelompok Tani ‘Lawu Subur’ berupa sapi ternak untuk dikembangkan, dan memberikan asuransi ganti rugi sebesar 6 juta per hektar, jika terjadi gagal panen padi organik.

Tahun 2016, Kabupaten Ngawi menargetkan luas lahan pertanian padi 129 ribu hektar, dan sekarang dengan kebersamaan telah mencapai mencapai 136 ribu hektar, dan semula panen 770 ribu ton gabah kering menjadi 783 ribu ton gabah kering. Sementara itu  konsumsi beras Kabupaten Ngawi hanya 150 ribu ton atau 20% dari hasil panen, sisanya 80% untuk penyediaan lumbung pangan nasional.

Di kesempatan acara kegiatan tersebut, Bupati Ngawi, Ir. H. Budi Sulistyono juga meresmikan pemakaian DAM  Kaliombo yang terletak di tengah-tengah area sawah, guna mengatur penggunaan air dari sumber untuk pengairan lahan pertanian.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar